I.
Latar Belakang dan Serba-serbi
Batu bacan, sungai dareh, indocrase Aceh, ijo
Garut itu masih dalam jenis chalcedony. Untuk bacan masuk ke dalam
chrysocolla-in-chalcedony, jadi memang ada kemiripan, tapi yang membedakan
adalah chrysocollanya. chrysocolla sendiri memegang peranan penting dari
pembentukan warna pada bacan, terdiri dari blue-green, bluish-green,
greenish-blue, green-green, dsb.
Untuk skala Mohs, chalcedony sampai tingkat 8
skala Mohs, tapi rupanya bacan juga gak mau kalah, setelah berkutat dengan
kapur, biasanya diiringi dengan naiknya skala Mohs pada bacan. Uniknya, bacan
mempunyai perkembangan range Mohs yang jauh, yang mungkin tidak dimiliki oleh
jenis bebatuan lain, antara 4,2-8 skala Mohs.
Warna pada chalcedony juga beraneka macam. Mulai
dari kristal, biru, hijau, dll, tapi uniknya bacan adalah, ketika warna
mendapat biasan cahaya akan menimbulkan efek berbeda. Contohnya bluish-green,
ketika belum terkena biasan cahaya akan berwarna biru, namun ketika cahaya
melewati/menembus unsur silika dan unsur lain di dalam bacan, maka akan
terlihat berwarna hijau. Itu berbeda dengan kecubung wulung yang tampak hitam
tapi bila terkena sinar maka berwarna ungu, hitam si wulung adalah warna ungu
yang pekat seolah warnanya menjadi hitam.
Seperti halnya bacan hijau yang ditemukan di Pulau Kasiruta tepatnya di Desa Palamea dan Desa Doko, Bacan dan Garut Jawa Barat, kombinasi warna 'King Obi' (Bacan Kuning, Orange, Merah, Hitam, Hati Hiu, dan Pink/kombinasi warna dari satu bongkahan batu) ditemukan di pulau Obi, tepatnya di Desa Sum, Kepulauan Bacan, Provinsi Maluku Utara.
Seperti halnya bacan hijau yang ditemukan di Pulau Kasiruta tepatnya di Desa Palamea dan Desa Doko, Bacan dan Garut Jawa Barat, kombinasi warna 'King Obi' (Bacan Kuning, Orange, Merah, Hitam, Hati Hiu, dan Pink/kombinasi warna dari satu bongkahan batu) ditemukan di pulau Obi, tepatnya di Desa Sum, Kepulauan Bacan, Provinsi Maluku Utara.
Dari catatan lab, kombinasi warna dan/atau
lapisan warna yang berbeda dari satu bongkahan batu menunjukan bahwa 'King Obi'
dapat bermetamorfosis ke satu warna, atau kombinasi beberapa warna. Unsur
pembentuknya sangat bergantung pada warna dasar (unsur mineral pembentuknya),
seperti warna kuning dari mineral citrine, merah dari mineral limonite, dll.
Semakin banyak mineral/unsur pengotor (nutrien), maka makin banyak warna yang
terbentuk dalam satu bongkahan batu (merah, orange, kuning, ungu, putih dll).
Variasi warna ini juga disebut sebagai bagian dari chalcedony yaitu memiliki
kandungan Kristal yang tinggi dan mengeluarkan 'star' (seperti cat's eye atau
eagle's eye) dan/atau bias warna ketika pemukaan dan sudut materi (cincin)
menerima sinar atau energi cahaya. Inilah yang menjadikan Bacan 'King Obi'
(Yellow King, Red King, Orange King, dan White King Obi) menjadi lebih mahal
dari Bacan Palamea dan Doko untuk ukuran satu mata cincin.
Nama 'King Obi' khusus untuk permata batu bacan warna merah, kuning, orange, dan putih kekuning-kuningan selain memiliki tingkat kristal yang relatif tinggi, juga memiliki star. Karena ke-khas-an/keunikannya tersebut, nama 'King Obi' diperkenalkan pertama kali oleh bapak Asmar H. Daud, seorang penemu, pengrajin, sekaligus kolektor 'King Obi' di Ternate, Maluku Utara.
Nama 'King Obi' khusus untuk permata batu bacan warna merah, kuning, orange, dan putih kekuning-kuningan selain memiliki tingkat kristal yang relatif tinggi, juga memiliki star. Karena ke-khas-an/keunikannya tersebut, nama 'King Obi' diperkenalkan pertama kali oleh bapak Asmar H. Daud, seorang penemu, pengrajin, sekaligus kolektor 'King Obi' di Ternate, Maluku Utara.
Semua jenis batuan yang disebutkan di atas itu
terdiri dari bahan dasar yang berbeda, tetapi memang hanya bacan yang paling
unik dengan julukan 'batu hidup'.
Indocrase dengan bahan nephrite jade dangan
kekerasan yang maksimal dan butir pasir peraknya.
Sungai dareh dengan jadestone gaya warna pucuk pisang atau totol sayurnya.
Garut dengan chalcedony bungbulang yang masyhur.
Sungai dareh dengan jadestone gaya warna pucuk pisang atau totol sayurnya.
Garut dengan chalcedony bungbulang yang masyhur.
Bacan, chrysocolla-chalcedony (Gem Silica), di
Indonesia ini hanya bacan yang bermetamorfosis dari chrysocolla-chalcedony ke
arah chalcedony.
II.
Tips Pemilihan Rough dan Perawatan Bacan
Butuh kesabaran 'sangat-sangat' dalam rawatan dan
perlakuan demi menuju Chrysocolla yang indah. JIKA MERASAKAN PROSESNYA PASTI
BISA MERASAKAN BEDANYA. Bacan mengkristal dengan cepat dan berubah warna dengan
cepat seiring kontaminasi logam ke chrysocolla. Perbedaan struktur tanah
mempengaruhi cepat lambatnya proses pengkristalan batu bacan.
Jenis chrysocolla-chalcedony itu hanya ditemukan
di empat tempat di seluruh dunia, dan salah satunya di Kepulauan Bacan ini.
Andai nephrite jade, chalcedony dan mungkin chrystoberry adalah sesuatu yang
biasa, maka bacan (chrysocolla-chalcedony) adalah 'sesuatu' yang berbeda.
Pada dasarnya walaupun jenis zatnya sama, tapi
ada hal-hal yang membuat perbedaan, seperti halnya: compound NC4 (normal
butane) dan IC4 (iso butane) dengan berat molekul yang sama, tetapi dengan
posisi lurus rantai compound dan posisi bercabang rantai compound ternyata
menghasilkan titik didih dan titik beku yang berbeda. (Hehehehe..Maaf agak
susah..)
Begitu juga pembentukan kristal di bacan, dengan
posisi titik beku yang berbeda karena pengaruh zat tertentu yang ada di
seputaran tanah pertambangan itulah yang mempengaruhi percepatan proses
pengkristalannya. Zat penyusun yang kompleks ternyata jadi khasanah tersendiri
bagi batu bacan dan akhirnya bisa mempercepat dan memperkuat chalcedony-nya.
Untuk memilih rough bacan hendaklah untuk teliti
dulu. Kerapuhan pada rough bacan memang sering kita jumpai, disamping karena
memang skala Mohs-nya masih rendah, terkadang perlakuan yang kurang bijak
sering terjadi, dari mulai awal penambangan, pemecahan, packing, sampai dengan
di tempat penyimpanan, dan akhirnya bacan yang rapuh semakin rapuh karena
adanya retakan2 halus yang mungkin tidak begitu terlihat.
Carilah bahan yang minim kapur, keras, hitam, dan
solid, tidak ada lubang walau kecil, permukaannya berwarna sama di semua
bagian, tidak ada bagian hitam yang rapuh, densitasnya berat dan tidak ada
titik kristal warna kuning indikasi garam. Belilah bahan di tempat yang agan
yakin bisa memuaskan pelanggan dan jangan lupa bawa teman yang mengerti tentang
bacan.
Sekedar
sharing pengalaman thread :
Buat rekan2 yang suka bereksperimen, melakukan
perendaman dengan zat kimia ataupun penjemuran/pemanasan batu, ada beberapa hal
yang jangan pernah dilakukan kalau tidak siap dengan risikonya :
1.
Sebaiknya pelajari dulu sifat dari zat-zat kimia yang akan
digunakan.
2.
Jangan melakukan perendaman dalam bentuk apa pun dengan
menggunakan cairan pembersih lantai dengan merk Porstex, karena batu akan mati
dan menjadi putih luar dalam, walaupun hanya direndam beberapa menit. Saya
sudah mengalaminya. Itulah kenapa kita harus tahu unsur-unsur kimia.
(Penjelasannya kita tunggu komentar dari master-master kita yang lebih tahu
kimia).
3.
Jangan menjemur/memanasi batu yang punya sompal/krack
secara ekstrim, batu akan semakin pecah seribu atau bahkan berkeping, terutama
untuk batu muda dan berskala kekerasan rendah (misalnya kalimaya).
Sebelum dibentuk sebaiknya direndam air tanah
dulu beberapa hari, agar kapurnya bisa bersaturasi dan mengeras. Pada dasarnya,
retakan pada batu bacan bisa disebabkan karena hal yang alami seperti garam
dalam batuan. Penyebab retak yang lain adalah handling batunya itu sendiri oleh
manusianya pada saat ditambang, bisa juga di pengirimannya atau pada waktu
pembelahan dari bongkahan menjadi potongan kecil.
Sebelum digosok, rendam dulu dengan minyak makan
dan air agar padat. Waktu menggosok, gerinda haruslah basah sampai waktu
mengamplasnya, dan supaya cepat kristalnya rebus dulu bahan dengan air yang
diberi cuka dan garam agar kapurnya bersih selama satu jam. Setelah air
dipanaskan, berilah cuka dan garam kemudian surutkan api. Masukkan bahan agar
air tidak terlalu panas dan diamkan, jangan direndam air dingin setelah direbus
tadi, biarkan dia dingin dengan sendirinya. Takarannya satu banding tiga, satu
sendok garam, tiga sendok cuka, dan lima gelas air.
Bagaimana caranya membuat batu bacan bisa lebih cepat berproses menjadi kristal? Dari bahan bacan yang sarat kapur, pertama setelah batu digosok jangan rekan-rekan kilatkan dulu. Biarkan dalam gosokan kasarnya dahulu, kemudian carilah kelapa muda yang yang masih hijau, ambillah airnya dengan tisu kering dan basahi dengan air kelapa tadi. Kemudian balutlah batu bacan rekan-rekan tadi dengan tisu yang sudah dibasahi dengan air kelapa muda, kemudian simpan dalam tempat yang hampa udara seperti dalam aquarium tertutup atau dalam toples kaca selama satu minggu pertama. Setelah satu minggu jemur di terik matahari selama setengah jam atau lebih, terus kembali ambil tisu yang agak tebal, siram dengan air kelapa, lalu balutkan kembali dan simpan selama satu bulan, baru dibuka. Ingat, tempat tidak boleh ada udara masuk ataupun keluar, agar air tadi meresap dalam batu bacan rekan-rekan. Setelah sebulan, jemur lagi, terus lakukan sampai bahan nampak mulai tembus disenter, baru kilatkan lalu pakai.
Bagaimana caranya membuat batu bacan bisa lebih cepat berproses menjadi kristal? Dari bahan bacan yang sarat kapur, pertama setelah batu digosok jangan rekan-rekan kilatkan dulu. Biarkan dalam gosokan kasarnya dahulu, kemudian carilah kelapa muda yang yang masih hijau, ambillah airnya dengan tisu kering dan basahi dengan air kelapa tadi. Kemudian balutlah batu bacan rekan-rekan tadi dengan tisu yang sudah dibasahi dengan air kelapa muda, kemudian simpan dalam tempat yang hampa udara seperti dalam aquarium tertutup atau dalam toples kaca selama satu minggu pertama. Setelah satu minggu jemur di terik matahari selama setengah jam atau lebih, terus kembali ambil tisu yang agak tebal, siram dengan air kelapa, lalu balutkan kembali dan simpan selama satu bulan, baru dibuka. Ingat, tempat tidak boleh ada udara masuk ataupun keluar, agar air tadi meresap dalam batu bacan rekan-rekan. Setelah sebulan, jemur lagi, terus lakukan sampai bahan nampak mulai tembus disenter, baru kilatkan lalu pakai.
Karena setiap batu memerlukan zat-zat yang
terkandung di dalamnya jadi kalau kurang zat-zat itu maka batu agak lama dalam
memproses warna maupun kebeningannya.
Bacan mengandung tembaga (warna hitamnya) dan
kapur sehingga untuk menghilangkan/ merubah/ membuatnya menyatu dengan warna
dasar bacan ada dua cara efektif :
1. Dengan reaksi oksidasi.
2. Dengan pemanasan di suhu tertentu.
Oleh karena itu, bacan setelah direndam dengan
minyak lemak jenuh, ia harus direndam di air mineral yang kandungan oksigennya
tinggi, dan setelah itu dijemur beberapa saat di bawah sinar matahari untuk
proses pemanasannya.
Secara logika dalam ilmu kimia pun ini masuk
akal. Proses pemanasan (penjemuran) dilakukan agar batu yang kita punya bisa
mengeluarkan kapur, warna, dan menjadi kristal. Biasanya para pecinta batu
menjemur batunya di pagi hari sampai siang atau bahkan sore, tergantung
seberapa lama sebuah batu membutuhkan panas.
Ada yang menggunakan air rendaman, ada juga yang
tidak. Apabila rekan-rekan semuanya ingin melakukan penjemuran untuk sebuah
batu sebaiknya simak cara berikut ini:
1.
Panaskan atau jemur batu di kala matahari bersinar dipagi
hari sampai siang hari.
2.
Lakukan penjemuran batu dengan bijak, karena sebagian batu
bisa retak apabila terlalu panas, seperti kalimaya dia bahan lunak, jadi
hati-hati dengan panasnya cuaca, cukup sekadarnya saja.
3.
Setelah beberapa jam, balikkan batu untuk mendapatkan panas
maksimal.
4.
Apabila batu masih bahan dan sudah dibentuk, gunakan air
rendaman seperti air mineral botol dan letakkan batu dalam botol tertutup untuk
mendapatkan kondisi yang sesuai habitat batu tersebut. Lakukan ini secara rutin
sampai hasilnya memuaskan.
Cara
lain:
Rendam dengan minyak zaitun selama tiga hari,
angin-anginkan satu hari sambil dibersihkan permukaannya. Bisa dilakukan terus
menerus karena tidak ada efek buruk ke batu, atau bisa diselingi dengan air setelah
dua atau tiga kali siklus perendaman dengan minyak zaitun.
Buat bahan bacan super, hitam no kapur, coba
goreng batu dengan mentega cair sampai kira-kira meresap ke dalam (lebih-kurang
dua jam), usahakan jaga suhu minyak jangan melebihi 80'C agar batu tidak krack
(api kompor gas paling kecil).
Kenapa
harus mentega ?
Karena pada suhu kamar ikatan rangkap kimia
karbonnya akan rusak dan menjadi free fatty acid dan akhirnya mengkontaminasi
logam tembaga dan melarutkan zink yang masih padat di dalam batu, sehingga
lambat laun warna bisa kembali hijau.
Justru asam itu yang melarutkan zink dan tembaga
sehingga mengkontaminasi chalcedony dan akhirnya berwarna hijau indah.
Kontaminasi silica, zink, logam, dsb hanya dapat dilakukan oleh senyawa ester
pada mentega, minyak zaitun, dsb atau asam laurat yang terdapat pada air
fermentasi dari ragi, yang juga dapat membantu proses tersebut.
Jadi berbahagialah yang punya bacan dengan flek
hitam karena bacan rekan-rekan masih berproses menuju ke keindahan yang
maksimal. Selama masih ada unsur tembaga didalamnya pasti tetap bisa berubah
jadi hijau walau tidak seindah yang natural.
Cara
lain lagi:
1. Rendam batu di VCO
(Virgin Coconut Oil)/minyak kelapa asli dua hari dua malam atau lebih.
2. Rendam di air mineral
dua hari dua malam atau lebih.
3. Angkat dan keringkan
(bila perlu dijemur, tapi harus setelah batu kering) satu sampai dua hari, lalu
ulangi lagi dari langkah no. 1.
Itu gan resep ane silakan dicoba dan di share
pengalamannya ya gan.
Tambahan tips:
1.
Saat perendaman saya pake aerator atau blubukan aquarium,
fungsinya untuk menggerakkan air.
2.
Kalau mau sedikit ekstrem ketika bacan direndam di botol
VCO, saya masukkan ke rice cooker maksimal 5 menit, lalu keluarkan. Maksudnya
sih biar minyak cepat diserap, tapi jangan ditiru ya om, gak ditanggung
akibatnya.
III.
Penyakit pada Bacan
Istilah tali air pada bacan yaitu semacam serat
alami yang membentuk seperti benang tapi berwarna bening kristal dan degradasi
efek warna chrysocolla tidak bisa menyatu pada tali air tsb.
Dyed itu istilah pewarnaan/memberi warna pada chalcedony, juga disebut adalah bacan dyed, berarti proses pewarnaan pada bacan yang sudah berubah menjadi chalcedony.
Dyed itu istilah pewarnaan/memberi warna pada chalcedony, juga disebut adalah bacan dyed, berarti proses pewarnaan pada bacan yang sudah berubah menjadi chalcedony.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar